Mars: Planet mars, information,
mars visible.
Informasi tentang mars baik dari
fisik, orbit dan rotasi, satelit alam, kehidupanserta pengamatan di planet
mars,
Daftar isi
1.
Ciri fisik
A.
Geologi
B.
Tanah
C.
Hidrologi
Ø
Tudung es kutub
D.
Geografi
Ø
Topografi tubrukan
Ø
Situs tektonik
Ø
Gua
E.
Atmosfer
F.
Iklim
2.
Orbit dan rotasi
3.
Satelit alami
4.
Kehidupan
5.
Penjelajahan
Ø Misi
sebelumnya
Ø Misi
saat ini
Ø Misi
ke depan
Ø Rencana
misi berawak
Ø Astronomi
di Mars
6.
Pengamatan
Ø Jarak
terdekat
Ø Relatif
Ø Absolut
Ø Sejarah
pengamatan
Pembahasan
PLANET MARS
Mars adalah planet terdekat
keempat dari Matahari. Namanya diambil dari dewa perang Romawi, Mars. Planet
ini sering dijuluki sebagai "planet merah" karena tampak dari jauh
berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi(III) oksida di
permukaan planet Mars. Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis.
Di permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan tudung es.
Periode rotasi dan siklus musim Mars mirip dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus
Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di
Tata Surya. Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang
meliputi 40% permukaan Mars.
Lingkungan Mars lebih bersahabat
bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya
tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara
yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar
karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan
jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung
abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat
sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah
satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam
mengelilingi Matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.
Di planet Mars, terdapat sebuah
kenampakan unik di daerah Cydonia Mensae. Kenampakan ini merupakan sebuah
perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia.
Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah
lama musnah di Mars, walaupun pada masa kini, telah terbukti bahwa kenampakan
tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
1. CIRI FISIK
Mars memiliki jari-jari sekitar
setengah dari jari-jari Bumi. Planet ini kurang padat bila dibandingkan dengan
Bumi, dan hanya mempunyai sekitar 15% volume dan 11% massa Bumi. Luas
permukaannya lebih kecil dari jumlah wilayah kering di Bumi. Mars lebih besar
daripada Merkurius, tetapi Merkurius lebih padat. Akibatnya kedua planet
mempunyai tarikan gravitasi yang hampir mirip di permukaan—dan tarikan Mars
lebih kuat sekitar kurang dari 1%. Ukuran, massa, dan gravitasi permukaan Mars
berada "di antara" Bumi dan Bulan (diameter Bulan hanya setengah dari
Mars, sementara Bumi dua kalinya; Bumi sembilan kali lebih besar dari Mars, dan
Bulan satu per sembilannya). Kenampakan permukaan Mars yang merah-jingga
diakibatkan oleh keberadaan besi(III) oksida, yang lebih dikenal dengan nama
hematite.
A. GEOLOGI
Berdasarkan pengamatan orbit dan
pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars, permukaan Mars terdiri dari
basalt. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian permukaan Mars mempunyai
silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan mungkin mirip dengan
batu-batu andesit di Bumi. Sebagian besar permukaan Mars dilapisi oleh debu
besi(III) oksida yang memberinya kenampakan merah.
Saat ini Mars tidak mempunyai
medan magnet global, namun hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebagian kerak
planet termagnetisasi, dan medan magnet global pernah ada pada masa lalu. Salah
satu teori yang diumumkan pada tahun 1999 dan diperiksa ulang pada Oktober 2005
(dengan bantuan Mars Global Surveyor) menunjukkan bahwa empat miliar tahun yang
lalu, dinamo Mars berhenti berfungsi dan mengakibatkan medan magnetnya
menghilang. Ada pula teori bahwa asteroid yang sangat besar pernah menghantam
Mars dan mematikan medan magnetnya.
Inti Mars, yang jari-jarinya
diperkirakan sebesar 1.480 km, terdiri dari besi dan 14-17% sulfur. Inti besi
sulfida ini cair. Lapisan di atas inti Mars adalah mantel silikat yang
membentuk banyak objek tektonik dan vulkanik di Mars, tetapi saat ini mantel
tersebut sudah tidak aktif. Di atas lapisan mantel adalah kerak, yang ketebalan
rata-ratanya sekitar 50 km, dan ketebalan maksimumnya 125 km.
Saat pembentukan Tata Surya, Mars
terbentuk dari cakram protoplanet yang mengelilingi Matahari. Planet ini punya
ciri kimia yang berbeda karena letaknya di Tata Surya. Unsur dengan titik didih
yang rendah seperti klorin, fosfor, dan sulfur ada dalam jumlah yang lebih
besar daripada di Bumi. Unsur-unsur tersebut kemungkinan dihalau dari daerah
yang dekat dengan Matahari oleh angin surya muda yang kuat.
Setelah terbentuk, planet-planet
melewati masa "Pembombardiran Berat Akhir". Bekas tubrukan dari masa
tersebut dapat dilihat di 60% permukaan Mars. 40% permukaan Mars adalah bagian
dari cekungan yang diakibatkan oleh tubrukan objek sebesar Pluto empat miliar
tahun yang lalu. Cekungan di belahan utara Mars yang membentang sejauh 10.600
km ini kini dikenal dengan nama cekungan Borealis.
Sejarah geologi Mars dapat dibagi
menjadi beberapa masa, tetapi berikut adalah tiga masa utama:
·
Masa
Noachis (dinamai dari Noachis Terra): Pembentukan permukaan tertua Mars,
antara 4,5 miliar hingga 3,5 miliar tahun yang lalu. Permukaan dari masa
Noachis dipenuhi kawah tubrukan yang besar. Tonjolan Tharsis, dataran tinggi
vulkanik, diduga terbentuk pada masa ini. Pada akhir masa ini banjir besar juga
terjadi.
·
Masa
Hesperia (dinamai dari Hesperia Planum): 3,5 miliar tahun yang lalu hingga
2,9–3,3 miliar tahun yang lalu. Masa ini ditandai dengan pembentukan dataran
lava.
·
Masa
Amazonis (dinamai dari Amazonis Planitia): 2,9–3,3 miliar tahun yang lalu
hingga sekarang. Olympus Mons terbentuk pada periode ini, dan begitu pula
aliran lava lain.
Aktivitas geologi masih
berlangsung di Mars. Athabasca Valles merupakan tempat mengalirnya lava sejak
200 juta tahun yang lalu. Aliran air di graben Cerberus Fossae muncul sekitar
20 juta tahun yang lalu, yang merupakan tanda-tanda terjadinya intrusi
vulkanik. Pada 19 Februari 2008, citra yang diabadikan oleh Mars Reconnaissance
Orbiter menunjukkan bukti terjadinya longsor di tebing setinggi 700 m.
B. Tanah
Berdasarkan data dari wahana
Phoenix, tanah Mars terdiri dari unsur seperti magnesium, sodium, potasium, dan
klorida. Nutrien tersebut dapat ditemui di kebun Bumi dan penting dalam
pertumbuhan tanaman. Percobaan yang dilakukan oleh wahana Phoenix menunjukkan
bahwa tanah Mars punya pH sebesar 8,3, dan mengandung garam perklorat.
Cerat dapat ditemui di seluruh
Mars. Seringkali cerat baru muncul di lereng curam kawah, palung, dan lembah.
Cerat awalnya berwarna gelap, dan seiring berjalannya waktu, cerat menjadi
semakin menjadi terang. Kadang-kadang cerat muncul dalam ukuran yang kecil, dan
lalu melebar hingga ratusan meter. Cerat juga mengikuti tepi batuan.
Berdasarkan teori yang banyak diterima, cerat merupakan lapisan tanah gelap di
bawah yang muncul karena longsor atau badai debu. Ada pula penjelasan lain yang
melibatkan air, dan bahkan pertumbuhan organisme.
C. Hidrologi
Air tidak dapat bertahan di
permukaan Mars karena tekanan atmosfernya yang rendah. Di ketinggian terendah,
air masih dapat bertahan dalam waktu yang singkat. Dua tudung es di Mars diduga
terdiri dari air. Jika dicairkan, volume air di tudung es kutub selatan mampu
melapisi seluruh permukaan planet dengan kedalaman 11 meter. Lapisan permafrost
terbentang dari kutub hingga lintang 60°.
Es air dalam jumlah besar diduga
terperangkap di bawah lapisan kriosfer Mars. Data dari Mars Express dan Mars
Reconnaissance Orbiter menunjukkan keberadaan es air yang besar di kedua kutub
(Juli 2005) dan lintang tengah (November 2008). Wahana Phoenix secara langsung
mengambil sampel es air di Mars pada 31 Juli 2008.
Dari kenampakan permukaan Mars
dapat dilihat bahwa air pernah mengalir di permukaan planet tersebut. Saluran
banjir besar yang disebut saluran aliran keluar (outflow channel) dapat ditemui
di 25 tempat, dan diduga merupakan tanda-tanda terjadinya erosi pada masa
lepasnya air dari akuifer di bawah tanah, meskipun struktur tersebut juga
diduga diakibatkan oleh glasier atau lava. Saluran termuda diduga terbentuk
sekitar beberapa juta tahun yang lalu. Di tempat lain, terutama di wilayah
tertua permukaan Mars, jaringan lembah yang bercabang menyebar di sepanjang
bentang alam. Ciri dan persebaran lembah tersebut menunjukkan bahwa lembah
tersebut dibentuk oleh limpasan permukaan yang diakibatkan oleh hujan atau
salju pada awal sejarah Mars. Aliran di bawah permukaan dan proses pengikisan
tanah dari lereng oleh air tanah yang ada di tepi sungai atau lereng bukit
mungkin memainkan peran tambahan di beberapa jaringan, namun hujan kemungkinan
merupakan penyebab utama.
Di Mars juga ada ribuan
kenampakan di kawah dan dinding lembah yang mirip dengan parit. Parit tersebut
biasanya ada di dataran tinggi belahan selatan. Sejumlah penulis menyatakan
bahwa proses pembentukannya memerlukan air, kemungkinan dari es yang mencair,
namun ada pula yang meyakini bahwa es karbon dioksida dan pergerakan debu kering-lah
yang membentuknya. Parit-parit tersebut sangat muda, bahkan mungkin masih aktif
hingga sekarang.
Ciri geologis lain, seperti delta
dan kipas aluvial, digunakan sebagai dasar untuk mendukung gagasan bahwa Mars
pada awalnya lebih hangat dan basah. Keadaan semacam itu memerlukan keberadaan
banyak danau di permukaan, dan untuk itu ada bukti-bukti mineralogis, sedimentalogis,
dan geomorfologis. Beberapa penulis bahkan menyatakan bahwa pada masa lalu
sebagian besar dataran rendah di utara merupakan samudra, meskipun hal ini
masih diperdebatkan.
Bukti lebih lanjut bahwa air
pernah ada di permukaan Mars muncul dari penemuan beberapa mineral tertentu
seperti hematit dan goetit, yang kadang-kadang terbentuk saat air ada. Beberapa
bukti yang sebelumnya diyakini menunjukkan keberadaan cekungan dan aliran air
kuno telah ditampik oleh penilikan beresolusi tinggi oleh Mars Reconnaissance
Orbiter. Pada tahun 2004, Opportunity menemukan mineral jarosit. Mineral ini
hanya terbentuk jika ada air berasam, yang menunjukkan bahwa air pernah ada di
Mars.
Ø Tudung
es kutub
Mars punya dua tudung es kutub
permanen. Selama musim dingin di salah satu kutub, lapisan tersebut diselubungi
oleh kegelapan, sehingga mendinginkan permukaan dan menyebabkan 25-30% atmosfer
mengembun menjadi es CO2 (es kering). Saat Matahari kembali menyinari kutub,
CO2 yang membeku menyublim, sehingga menghasilkan angin kencang yang menyapu
wilayah kutub dengan kecepatan 400 km/jam. Peristiwa musiman tersebut
mengangkut banyak debu dan uap air yang menghasilkan embun beku dan awan cirrus
besar. Awan es-air dicitrakan oleh Opportunity pada tahun 2004.
Tudung es Mars terdiri dari es
air. Karbon dioksida beku melapisinya dengan ketebalan satu meter di kutub
utara pada musim dingin; sementara di kutub selatan, tudung es kering tersebut
bersifat permanen dengan ketebalan delapan meter. Diameter tudung es kutub
utara tercatat sekitar 1.000 kilometer selama musim panas, dan mengandung sekitar
1,6 juta km kubik es. Tudung es kutub selatan mempunyai diameter sekitar 350 km
dan ketebalan 3 km. Total volume es di kutub selatan ditambah lapisannya
diperkirakan juga sekitar 1,6 juta km kubik. Di kedua tudung es terdapat
lembang-lembang, yang diduga terbentuk akibat pemanasan Matahari, ditambah
dengan penyubliman es dan pengembunan uap air.
Pembekuan musiman di beberapa
wilayah di dekat tudung es kutub selatan mengakibatkan pembentukan es kering
transparan setebal 1 meter di atas permukaan. Begitu musim semi datang, tekanan
dari penyubliman CO2 mengangkat dan memecahkan lapisan tersebut. Akibatnya,
terjadi letusan gas CO2 yang bercampur dengan pasir atau debu basalt gelap.
Proses ini berlangsung cepat dan tidak biasa dalam geologi Mars. Gas yang
bergerak cepat di bawah lapisan ke tempat letusan menghasilkan pola saluran
radial yang seperti laba-laba di bawah es.
D. Geografi
Meskipun dikenang karena
memetakan Bulan, Johann Heinrich Mädler dan Wilhelm Beer merupakan para
"aerografer" pertama. Mereka merintis bahwa sebagian besar permukaan
Mars bersifat permanen, dan menentukan periode rotasi planet. Pada tahun 1840,
Mädler memadukan hasil pengamatannya selama sepuluh tahun dan menggambar peta
pertama Mars. Daripada memberi nama, Beer dan Mädler menyebut beberapa tempat
dengan huruf.
Saat ini, kenampakan-kenampakan
di Mars dinamai dari berbagai sumber. Kenampakan albedo dinamai dari mitologi
klasik. Nama kawah yang lebih besar dari 60 kilometer (37 mi) berasal dari
ilmuwan, penulis, dan tokoh lain yang membantu penelitian Mars. Kawah yang
lebih kecil dari 60 km dinamai dari kota dan desa di dunia dengan jumlah
penduduk lebih kecil dari 100.000. Lembah besar dinamai dari kata mars atau
bintang dalam berbagai bahasa, sementara lembah kecil dari sungai-sungai.
Nama kenampakan albedo besar
tetap dipertahankan, tetapi kadang-kadang diperbaharui untuk melambangkan
pengetahuan baru tentang sifat kenampakan tersebut. Contohnya, Nix Olympica
(salju Olympus) diubah menjadi Olympus Mons (Gunung Olympus). Permukaan Mars
seperti yang terlihat dari Bumi terbagi menjadi dua macam daerah, dengan albedo
yang berbeda. Dataran pucat yang dilapisi debu dan pasir yang kaya akan besi
oksida awalnya diduga sebagai 'benua' Mars dan diberi nama seperti Arabia Terra
(tanah Arabia) atau Amazonis Planitia (dataran Amazonian). Kenampakan gelap
sebelumnya diduga sebagai laut, sehingga dinamai Mare Erythraeum, Mare Sirenum
dan Aurorae Sinus. Kenampakan gelap terbesar yang dapat terlihat dari Bumi
adalah Syrtis Major Planum. Tudung es kutub utara yang permanen dinamai Planum
Boreum, sementara tudung es kutub selatan disebut Planum Australe.
Khatulistiwa Mars ditetapkan
melalui rotasinya, namun letak meridian utamanya ditentukan dengan penetapan
titik yang berubah-ubah seperti di Bumi; Mädler dan Beer memilih sebuah garis
pada tahun 1830 untuk peta Mars pertama mereka. Setelah wahana Mariner 9
menyajikan citra Mars pada tahun 1972, kawah kecil (nantinya disebut Airy-0)
yang terletak di Sinus Meridiani dipilih sebagai tempat bujur 0.0°.
Mars tidak punya samudra sehingga
tidak ada 'permukaan laut'. Ketinggian nol harus ditentukan, dan ini disebut
areoid Mars, yang sejalan dengan geoid. Ketinggian nol adalah ketinggian yang
tekanan atmosfernya 610.5 Pa (6.105 mbar), atau sekitar 0,6% dari tekanan
permukaan laut di Bumi (0.006 atm). Tekanan ini sesuai dengan titik tripel air.
Praktiknya permukaan ditetapkan secara langsung melalui pengukuran gravitasi
satelit.
Ø Topografi
tubrukan
Dikotomi topografi Mars cukuplah
mengejutkan: dataran utara yang diratakan oleh aliran lava berkebalikan dengan
dataran tinggi di selatan yang dipenuhi kawah akibat tubrukan pada masa lalu.
Penelitian pada tahun 2008 telah menghasilkan bukti untuk postulat yang
diusulkan pada tahun 1980 bahwa belahan utara Mars ditubruk oleh objek dengan
ukuran 1/10 hingga 2/3nya Bulan. Jika ini benar, maka belahan utara Mars
merupakan kawah tubrukan berukuran 10.600 x 8.500 km, menjadikannya kawah tubrukan
terbesar di Tata Surya.
Di Mars terdapat sekitar 43.000
kawah dengan diameter 5 km atau lebih besar. Di antaranya yang terbesar adalah
kawah Hellas, kenampakan albedo terang yang terlihat dari Bumi. Massa Mars
lebih kecil, sehingga kemungkinan objek bertubrukan dengan planet tersebut
sekitar setengahnya Bumi. Planet ini terletak lebih dekat dengan sabuk
asteroid, sehingga kemungkinan ditubruk oleh benda dari tempat tersebut
meningkat. Mars juga lebih mungkin ditubruk oleh komet berperiode kecil,
seperti yang berada di orbit Yupiter. Meskipun begitu, ada lebih sedikit kawah
di Mars daripada Bulan karena atmosfer Mars melindunginya dari meteor-meteor
kecil. Beberapa kawah mempunyai morfologi yang menunjukkan bahwa tanah menjadi
basah setelah meteor menubruk.
Ø Situs
tektonik
Gunung berapi perisai Olympus
Mons (Gunung Olympus) merupakan gunung tertinggi di Tata Surya. Ketinggiannya
mencapai 27 km, atau tiga kali lipat tinggi Gunung Everest yang hanya sekitar
8,8 km. Gunung yang sudah tidak aktif ini terletak di wilayah Tharsis, yang
juga merupakan tempat berdirinya beberapa gunung berapi besar lainnya.
Lembah besar Valles Marineris
(dalam bahasa Latin berarti Lembah Mariner, juga dikenal dengan nama
Agathadaemon di peta kanal lama) memiliki panjang sekitar 4.000 km dan
kedalaman hingga 7 km. Panjang Valles Marineris setara dengan panjang Eropa dan
terbentang di 1/5 sirkumferensia Mars. Jika dibandingkan, Grand Canyon di Bumi
panjangnya hanya 446 km dan kedalamannya hanya 2 km. Valles Marineris terbentuk
akibat pembengkakan wilayah Tharsis yang menyebabkan runtuhnya kerak di wilayah
Valles Marineris. Lembah besar lainnya adalah Ma'adim Vallis (Ma'adim dalam
bahasa Ibrani berarti Mars). Lembah ini memiliki panjang sebesar 700 km, lebar
20 km, dan kedalaman 2 km di beberapa tempat. Kemungkinan Ma'adin Vallis pernah
dialiri air pada masa lalu.
Ø Gua
Citra dari Thermal Emission
Imaging System (THEMIS) di wahana Mars Odyssey telah menunjukkan tujuh pintu
masuk gua di belakang gunung berapi Arsia Mons. Gua-gua tersebut, yang dinamai
dari orang yang dicintai para penemunya, secara keseluruhan dijuluki
"tujuh saudara perempuan." Lebar pintu masuk gua tersebut berkisar
antara 100 hingga 252 m. Gua-gua itu diyakini memiliki kedalaman antara 73
hingga 96 m. Cahaya tidak mencapai dasar sebagian besar gua, sehingga
kemungkinan gua-gua tersebut bisa lebih dalam lagi. Gua "Dena"
merupakan pengecualian; dasarnya dapat dilihat dan kedalamannya tercatat 130 m.
Bagian dalam gua tersebut mungkin terlindung dari mikrometeoroid, radiasi
ultraviolet, semburan Matahari, dan partikel berenergi tinggi yang menghujani
permukaan planet.
E. Atmosfer
Mars kehilangan magnetosfernya 4
miliar tahun yang lalu, sehingga angin surya bisa berhubungan langsung dengan
ionosfer, yang mengakibatkan penurunan kepadatan atmosfer dengan mengupas
atom-atom dari lapisan luar. Dibandingkan dengan Bumi, atmosfer di Mars cukup
tipis. Tekanan atmosfer di permukaan berkisar dari 30 Pa di Olympus Mons hingga
lebih dari 1.155 Pa di Hellas Planitia, dengan rata-rata tekanan di permukaan
600 Pa. Tekanan permukaan di Mars pada saat terkuatnya sama dengan tekanan yang
dapat ditemui di ketinggian 35 km di atas permukaan Bumi. Ketinggian skala
atmosfer Mars diperkirakan sekitar 10.8 km, yang lebih tinggi dari Bumi (6 km)
karena gravitasi permukaan Mars hanya 38% persen-nya Bumi.
Atmosfer Mars terdiri dari 95%
karbon dioksida, 3% nitrogen, 1,6% argon, serta mengandung jejak oksigen dan
air. Atmosfernya relatif berdebu dan mengandung partikulat berdiameter 1,5 µm
yang memberikan kenampakan kuning kecoklatan di langit Mars saat dilihat dari
permukaan.
Metana telah ditemukan di
atmosfer Mars dengan fraksi mol sekitar 30 ppb. Hidrokarbon tersebut muncul
dalam plume luas, dan dilepas di wilayah yang berlainan. Di utara pada
pertengahan musim panas, plume utama mengandung 19.000 metrik ton metana,
dengan kekuatan sumber sekitar 0,6 kilogram per detik. Kemungkinan terdapat dua
sumber lokal: yang pertama terpusat di dekat 30° U, 260° B, dan yang kedua di
dekat 0°, 310° B. Diperkirakan Mars menghasilkan 270 ton metana per tahun.
Rentang waktu kehancuran metana
diperkirakan paling lama empat tahun Bumi dan paling pendek 0,6 tahun Bumi. Pergantian
cepat ini merupakan tanda-tanda adanya sumber gas aktif di Mars. Aktivitas
vulkanik, tubrukan komet, dan keberadaan bentuk kehidupan mikrobial metanogenik
diduga merupakan penyebabnya. Metana dapat pula dihasilkan oleh proses
non-biologis yang disebut serpentinisasi yang melibatkan air, karbon dioksida,
dan mineral olivin.
F. Iklim
Di antara semua planet di Tata
Surya, Mars adalah planet yang musimnya paling mirip dengan Bumi. Hal ini
diakibatkan oleh miripnya kemiringan sumbu kedua planet. Panjang musim di Mars
itu sekitar dua kalinya Bumi karena jarak Mars yang lebih jauh dari Matahari,
sehingga tahun di Mars lebih panjang (dua kalinya Bumi). Suhu permukaan Mars
berkisar antara −87 °C (−125 °F) pada musim dingin di kutub hingga −5 °C (23
°F) pada musim panas. Luasnya rentang suhu ini diakibatkan oleh ketidakmampuan
atmosfer yang tipis untuk menyimpan panas Matahari, tekanan atmosfer yang
rendah, dan inersia termal tanah Mars yang rendah.
Jika Mars punya orbit yang
seperti Bumi, musimnya akan mirip dengan Bumi karena sumbu rotasinya mirip
dengan Bumi. Eksentrisitas orbit Mars yang relatif besar memberikan pengaruh
yang besar. Mars berada di dekat perihelion saat musim panas di belahan selatan
dan dingin di utara, dan di dekat aphelion saat musim dingin di belahan selatan
adn musim panas di utara. Akibatnya, musim di belahan selatan lebih ekstrem dan
musim di utara lebih ringan. Suhu musim panas di selatan lebih hangat 30 °C (54
°F) daripada suhu musim panas di utara.
Di Mars juga terdapat badai debu
terbesar di Tata Surya. Badai-badai tersebut dapat bervariasi, dari badai di
wilayah kecil, hingga badai raksasa yang berkecamuk di seluruh planet. Badai
tersebut biasanya terjadi saat Mars berada dekat dengan Matahari. Badai debu
ini juga meningkatkan suhu global.
2. Orbit dan rotasi
Rata-rata jarak Mars dari
Matahari itu sekitar 230 juta km (1,5 SA) dan periode orbitalnya 687 hari
(Bumi), seperti yang digambarkan oleh jejak merah, sementara orbit Bumi
ditunjukkan dengan warna biru.
Rata-rata jarak Mars dari
Matahari diperkirakan sekitar 230 juta km (1,5 SA) dan periode orbitalnya 687
hari (Bumi). Hari Matahari (atau sol) di Mars itu sekitar 24 jam, 39 menit, dan
35,244 detik. Tahun Mars sama dengan 1,8809 tahun Bumi, atau 1 tahun, 320 hari,
dan 18,2 jam.
Kemiringan sumbu Mars itu sekitar
25,19 derajat, yang mirip dengan kemiringan sumbu Bumi.Akibatnya musim di Mars
mirip dengan Bumi, meskipun lamanya dua kali lipat karena tahunnya lebih lama.
Saat ini orientasi kutub utara Mars dekat dengan bintang Deneb. Mars telah
melewati perihelionnya pada April 2009 dan aphelionnya Maret2010. Perihelion
berikutnya dilewati pada Maret 2011 dan aphelion selanjutnya Februari 2012.
Mars punya eksentrisitas orbit
sekitar 0,09; di antara tujuh planet lainnya di Tata Surya, hanya Merkurius
yang menunjukkan eksentrisitas yang besar. Pada masa lalu Mars punya orbit yang
lebih bundar daripada sekarang. Sekitar 1,35 juta tahun Bumi yang lalu, Mars
punya eksentrisitas sekitar 0,002, yang lebih rendah dari Bumi. Siklus
eksentrisitas Mars itu sekitar 96.000 tahun Bumi jika dibandingkan dengan siklus
100.000 tahun planet Bumi. Mars juga punya siklus eksentrisitas yang lebih
panjang dengan periode 2,2 juta tahun Bumi. Selama 35.000 tahun terakhir orbit
Mars menjadi semakin eksentrik karena pengaruh gravitasi planet lain. Jarak
terdekat antara Bumi dan Mars akan terus berkurang selama 25.000 tahun
berikutnya.
3. Satelit alami
Mars punya dua satelit alami yang
relatif kecil, yaitu Phobos dan Deimos. Penangkapan asteroid merupakan
hipotesis yang didukung, namun asal usul satelit-satelit tersebut masih belum
pasti. Kedua satelit ditemukan pada tahun 1877 oleh Asaph Hall, dan dinamai
dari tokoh Phobos (panik/ketakutan) dan Deimos (teror) yang, dalam mitologi
Yunani, menemani ayah mereka Ares dalam pertempuran. Ares juga dikenal sebagai
Mars oleh orang Romawi.
Dari permukaan Mars, pergerakan
Phobos dan Deimos tampak sangat berbeda dari Bulan di Bumi. Phobos terbit di
barat, tenggelam di timur, dan terbit lagi dalam waktu 11 jam. Deimos, yang
berada di luar orbit sinkron-yang membuat periode orbitalnya sama dengan periode
rotasi planet-terbit di timur namun sangat pelan. Meskipun periode orbital
Deimos itu 30 jam, satelit tersebut butuh 2,7 hari untuk tenggelam di Barat.
Orbit Phobos berada di bawah
ketinggian sinkron, sehingga gaya pasang surut dari planet Mars secara bertahap
merendahkan orbitnya. Dalam waktu 50 juta tahun satelit tersebut akan menabrak
permukaan Mars atau pecah menjadi struktir cincin yang mengitari planet.
Asal usul kedua satelit tersebut
tidak banyak diketahui. Albedo yang rendah dan komposisi kondrit karbon di
kedua satelit tersebut dianggap mirip dengan asteroid, sehingga mendukung
hipotesis penangkapan. Orbit Phobos yang tidak stabil menunjukkan penangkapan
yang baru saja terjadi. Akan tetapi keduanya mempunyai orbit bundar dan sangat
dekat dengan khatulistiwa; hal-hal tersebut tidak biasa untuk objek yang
ditangkap dan dinamika penangkapan yang diperlukan untuk itu kompleks.
Pertumbuhan pada awal sejarah Mars juga mungkin, namun hipotesis tersebut tidak
menjelaskan komposisi yang lebih mirip dengan asteroid daripada Mars sendiri.
Kemungkinan ketiga adalah
keterlibatan objek ketiga atau semacam tubrukan. Bukti terbaru menunjukkan
Phobos mempunyai bagian dalam yang berpori. Selain itu, komposisinya terdiri
dari filosilikat dan mineral lain yang diketahui berasal dari Mars. Bukti-bukti
ini mendukung hipotesis bahwa Phobos terbentuk dari materi yang berasal dari
tubrukan di Mars, yang mirip dengan hipotesis mengenai asal usul Bulan. Meski
spektra VNIR satelit-satelit Mars mirip dengan asteroid, spektra inframerah
termal Phobos dilaporkan tidak konsisten dengan kondrit dari kelompok manapun.
4. Kehidupan
Berdasarkan pemahaman
kelayakhunian planet, planet-planet yang punya air di permukaan merupakan
planet yang layak huni. Untuk mencapai hal tersebut, orbit suatu planet harus
berada di dalam zona layak huni. Di Tata Surya, zona tersebut terbentang dari
setelah Venus hingga poros semi-mayor Mars. Selama perihelion Mars masuk ke
wilayah ini, namun atmosfer tipisnya mencegah air bertahan untuk waktu yang
lama. Bekas aliran air pada masa lalu menunjukkan potensi keterhunian Mars.
Beberapa bukti terbaru memunculkan gagasan bahwa air di permukaan Mars akan
terlalu berasam dan bergaram, sehingga sulit mendukung kehidupan.
Kurangnya magnetosfer dan
tipisnya atmosfer Mars merupakan tantangan. Di permukaan planet ini tidak
banyak terjadi pemindahan panas. Penyekatan terhadap angin surya rendah,
sementara tekanan atmosfer Mars tidak cukup untuk mempertahankan air dalam
bentuk cair. Planet ini juga hampir, atau bahkan sepenuhnya, mati secara
geologis; berakhirnya kegiatan vulkanik menyebabkan berhentinya pendaurulangan
bahan kimia dan mineral antara permukaan dengan bagian dalam planet.
Bukti menunjukkan bahwa planet
ini dahulu lebih layak huni daripada sekarang, namun masih belum diketahui
apakah organisme hidup pernah ada atau tidak. Wahana Viking pada pertengahan
tahun 1970an membawa percobaan yang dirancang untuk menemukan mikroorganisme di
tanah Mars. Percobaan tersebut membuahkan hasil yang positif, termasuk
peningkatan sementara CO2 pada saat pemaparan dengan air dan nutrien.
Tanda-tanda kehidupan masih
dipertentangkan oleh beberapa ilmuwan. Ilmuwan NASA Gilbert Levin menegaskan
bahwa Viking telah menemukan kehidupan. Analisis ulang data Viking telah
menunjukkan bahwa percobaan Viking tidak cukup mutakhir untuk menemukan
kehidupan. Percobaan tersebut bahkan bisa membunuh kehidupan. Percobaan yang
dilakukan oleh wahana Phoenix menunjukkan bahwa tanah Mars punya pH yang sangat
basa, serta mengandung magnesium, sodium, potasium, dan klorida. Nutrien tanah
bisa mendukung kehidupan, namun kehidupan masih harus dilindungi dari sinar
ultraviolet.
Di laboratorium Johnson Space
Center, bentuk-bentuk yang luar biasa telah ditemukan di meteorit Mars
ALH84001. Beberapa ilmuwan mengusulkan bahwa bentuk geometrik tersebut mungkin
merupakan mikroba Mars yang telah terfosilisasi sebelum meteorit itu terlempar
ke angkasa akibat tubrukan meteor 15 juta tahun yang lalu. Asal usul anorganik
bentuk-bentuk tersebut juga telah diusulkan.
Metana dan formaldehida yang baru
saja ditemukan oleh pengorbit Mars diklaim sebagai tanda-tanda kehidupan,
karena senyawa kimia tersebut akan segera hilang di atmosfer Mars. Ada
kemungkinan bahwa senyawa tersebut dihasilkan oleh aktivitas vulkanis dan geologis,
seperti serpentinisasi.
5. Penjelajahan
Lusinan wahana antariksa telah
dikirim ke Mars oleh Uni Soviet, Amerika Serikat, beberapa negara Eropa, dan
Jepang, dengan tujuan untuk meneliti permukaan, iklim, dan geologi planet itu.
Pada tahun 2008, biaya pengiriman barang dari permukaan Bumi ke Mars
diperkirakan sebesar $309.000 per kilogram.
Wahana yang saat ini sedang aktif
di Mars (2011) adalah Mars Reconnaissance Orbiter (sejak 2006), Mars Express
(sejak 2003), Mars Odyssey 2001 (sejak 2001), Opportunity (sejak 2004), dan
Curiosity (sejak 2012). Misi yang baru saja selesai adalah Mars Global Surveyor
(1997–2006) dan Spirit (2004–2010).
Kira-kira 2/3 wahana angkasa yang
ditujukan ke Mars telah gagal dalam misinya. Pada abad ke-21 kegagalan lebih
jarang terjadi. Kegagalan misi biasanya diakibatkan oleh masalah teknis,
seperti kegagalan atau kehilangan komunikasi atau kesalahan rancangan, yang
seringkali diakibatkan oleh kurangnya pendanaan atau ketidakcakapan pelaksana misi.
Kegagalan tersebut telah menyebabkan munculnya satir yang menyalahkan
"Segitiga Bermuda" di antara Bumi-Mars, "Kutukan" Mars,
atau "Setan Galaktik Raksasa" (Great Galactic Ghoul) yang memakan
wahana antariksa Mars. Misi-misi yang baru saja gagal contohnya adalah Beagle 2
(2003), Mars Climate Orbiter (1999), dan Mars 96 (1996).
Ø Misi
sebelumnya
Mars pertama kali dikitari pada
14-15 Juli 1965 oleh wahana Mariner 4. Pada 14 November 1971, Mariner 9 menjadi
pesawat angkasa pertama yang mengorbit planet lain. Objek pertama yang berhasil
mendarat di permukaan Mars adalah dua wahana Soviet: Mars 2 pada 27 November
dan Mars 3 pada 2 Desember 1971, namun keduanya kehilangan komunikasi setelah
mendarat. Pada tahun 1975 NASA meluncurkan program Viking yang terdiri dari dua
pengorbit, dan masing-masing punya pendarat; kedua pendarat berhasil mencapai
permukaan pada tahun 1976. Viking 1 tetap beroperasi selama enam tahun,
sementara Viking 2 selama tiga tahun. Pendarat Viking mengirimkan citra Mars
yang berwarna, dan pengorbit memetakan permukaan dengan sangat baik hingga
gambarnya masih digunakan hingga sekarang.
Wahana Soviet Phobos 1 dan 2
dikirim ke Mars pada tahun 1988 untuk meneliti Mars dan kedua bulannya. Phobos
1 kehilangan komunikasi dalam perjalanan ke Mars. Phobos 2 berhasil mencitrakan
Mars dan Phobos, namun mengalami kegagalan saat akan melepas dua pendaratnya ke
permukaan Phobos.
Setelah kegagalan pengorbit Mars
Observer pada tahun 1992, misi Mars Global Surveyor berhasil mencapai orbit
Mars pada tahun 1997. Misi ini berhasil dan telah menyelesaikan misi pemetaan
utamanya pada awal 2001. NASA kehilangan kontak dengan wahana tersebut pada
November 2006 pada saat program ketiganya yang diperpanjang. Mars Pathfinder,
yang mengangkut kendaraan penjelajah robotik Sojourner, mendarat di Ares Vallis
pada musim panas tahun 1997 dan mengirim kembali banyak citra.
Wahana pendarat Phoenix tiba di
wilayah kutub utara Mars pada 25 Mei 2008.[130] Lengan robotiknya digunakan
untuk menggali tanah Mars dan keberadaan es air telah dipastikan pada 20 Juni.
Misi ditutup pada 10 November 2008 setelah kehilangan kontak.
Ø Misi
saat ini
Pengorbit Mars Odyssey milik NASA
memasuki orbit Mars pada tahun 2001. Spektrometer Sinar Gamma Odyssey menemukan
hidrogen yang diduga terkandung di es air Mars.
Misi Mars Express yang
diluncurkan European Space Agency (ESA) mencapai Mars pada tahun 2003. Wahana
tersebut membawa pendarat Beagle 2, yang mengalami kegagalan saat penurunan dan
dinyatakan hilang pada Februari 2004. Pada awal tahun 2004, tim Planetary
Fourier Spectrometer mengumumkan bahwa pengorbit telah menemukan metana di
atmosfer Mars. ESA mengumumkan penemuan aurora di Mars pada Juni 2006.
Pada Januari, 2004, dua wahana
penjelajah NASA, yaitu Spirit (MER-A) dan Opportunity (MER-B), mendarat di
permukaan Mars. Keduanya telah mencapai atau melebihi tujuan misi mereka. Salah
satu penemuan ilmiah yang paling penting adalah bukti keberadaan air pada masa
lalu di tempat mendarat kedua wahana tersebut. Badai debu dan angin telah
membersihkan panel surya kedua wahana, sehingga lama hidup mereka bertambah.
Pesawat angkasa Mars
Reconnaissance Orbiter milik NASA tiba di orbit Mars pada 10 Maret 2006 untuk
melakukan penelitian ilmiah selama dua tahun. Pengorbit tersebut akan memetakan
daratan dan cuaca Mars dengan tujuan untuk menemukan tempat pendaratan yang
layak bagi misi pendarat berikutnya. MRO berhasil mencitrakan longsor di kutub
utara Mars pada 3 Maret 2008.
Pesawat angkasa Dawn terbang
melewati Mars pada Februari 2009 untuk mendapat bantuan gravitasi dalam
perjalanannya menuju 4 Vesta dan 1 Ceres.
Misi gabungan Rusia-Cina, yaitu
Phobos-Grunt, telah diluncurkan pada 9 November 2011 dengan tujuan mengambil
contoh di Phobos. Namun, misi ini gagal karena pembakaran roketnya mengalami
kegagalan, sehingga Phobos-Grunt terdampar di orbit rendah Bumi.
Misi NASA Rover Curiosity
berhasil mendarat di Mars. Rover Curiosity memijak kaki di Planet Mars setelah
roket bertenaga menurunkan lift sistem pendaratan. Mars Science Laboratory
seharga US$2,5 miliar berwujud rover 6x6 seukuran mobil berhasil mendarat di
Planet Mars 3:32pm AEST yang diiringi sorak-sorai di Spaceflight Operations
Facility di California.
Pada 18 November 2008, misi
robotik MAVEN berhasil diluncurkan oleh NASA dengan menggunakan roket Atlas V
401. Wahana ini diperkirakan akan memasuki orbit Mars pada September 2014.
Ø Misi
ke depan
Misi Finlandia-Rusia, MetNet,
akan mendaratkan beberapa kendaraan kecil di Mars untuk mendirikan jaringan
pengamatan yang hendak meneliti struktur atmosfer, fisika, dan meteorologi
Mars. Misi pendahulu yang menggunakan satu atau beberapa pendarat dijadwalkan diluncurkan
pada tahun 2014.
Ø Rencana
misi berawak
ESA ingin mengirim manusia ke
Mars antara tahun 2030 hingga 2035. Ini akan didahului oleh wahana-wahana yang
lebih besar, yang dimulai dengan peluncuran ExoMars dan misi gabungan NASA-ESA
untuk mengambil contoh.
Penjelajahan berawak merupakan
tujuan jangka panjang visi penjelajahan angkasa Amerika Serikat yang diumumkan
pada tahun 2004 oleh Presiden George W. Bush. Pesawat angkasa Orion akan
digunakan untuk mengirim manusia ke Bulan pada tahun 2020 sebagai batu loncatan
untuk ekspedisi Mars. Pada 28 September 2007, Michael D. Griffin menyatakan
bahwa NASA berharap dapat mengirim manusia ke Mars pada tahun 2037.
Mars Direct, misi berbiaya rendah
yang diusulkan oleh Robert Zubrin (pendiri Mars Society), akan menggunakan
roket kelas Saturn V seperti Space X Falcon X, atau Ares V, untuk melewati
pembangunan orbital, pertemuan di orbit rendah Bumi, dan depot bahan bakar
Bulan. Sementara itu proposal "Mars to Stay" mengusulkan untuk tidak
langsung memulangkan astronot pertama.
Ø Astronomi
di Mars
Dengan adanya berbagai wahana
pengorbit, pendarat, dan penjelajah, kita dapat mempelajari astronomi dari
langit Mars. Meskipun Pohobs tampak seperti 1/3nya diameter sudut Bulan purnama
di Bumi, Deimos terlihat seperti bintang, dan hanya sedikit lebih cerah dari
Venus yang tampak dari langit Bumi.
Ada juga beberapa fenomena terkenal
di Bumi yang juga ada di Mars, seperti meteor dan aurora. Transit Bumi akan terjadi
pada 10 November 2084. Transit Merkurius dan Venus juga berlangsung.
6. Pengamatan
Karena orbit Mars bersifat
eksentrik, magnitudo tampaknya dapat beragam antara −3,0 hingga −1,4. Kecerahan
minimumnya tercatat sebesar +1,6. Mars biasanya tampak kuning, jingga, atau
kemerahan. Saat posisinya kurang tepat, Mars tidak akan terlihat karena
tertutup oleh kesilauan Matahari. Saat waktu pengamatannya sedang bagus - yaitu
pada interval 15 atau 17 tahun, dan selalu antara akhir Juli hingga akhir
September - permukaan Mars dapat terlihat. Bahkan tudung es kutubnya dapat
terlihat meskipun pembesaran teleskopnya rendah.
Saat Mars mendekati oposisi,
periode gerak maju mundur dimulai. Planet ini akan tampak bergerak ke arah
sebaliknya. Periode ini berlangsung selama 72 hari, dan pada pertengahan gerak
ini, Mars akan mencapai kecerahan maksimumnya.
a)
Jarak terdekat
Ø Relatif
Pada periode oposisi, Mars berada
di jarak terdekat relatifnya dengan Bumi. Jarak tersebut beragam antara 54
hingga 103 juta km karena orbit Mars yang elips. Oposisi Mars terakhir terjadi
pada 29 Januari 2010, dan akan berlangsung lagi pada 3 Maret 2012 di jarak 100
juta km. Rata-rata waktu antara oposisi-oposisi Mars (periode sinodik) adalah
780 hari.
Ø Absolut
Pada tanggal 27 Agustus 2003
pukul 9:51:13 UT, Mars berada di posisi terdekatnya dengan Bumi, yaitu
55.758.006 km (0,372719 SA). Saat itu Mars sedang berada satu hari dari
oposisinya dan tiga hari dari perihelionnya. Peristiwa tersebut sebelumnya
diperkirakan pernah terjadi pada 12 September 57.617 SM, dan selanjutnya akan berlangsung
pada tahun 2287. Posisi ini hanya sedikit lebih dekat daripada posisi terdekat
lainnya. Contohnya, jarak terdekat pada 22 Agustus 1924 tercatat sebesar
0,37285 SA, dan jarak terdekat pada 24 Agustus 2208 diperkirakan sebesar
0,37279 SA.
Di dunia maya, sebuah surel yang
menyatakan bahwa Mars akan berada di posisi terdekatnya dan tampak sebesar
Bulan telah menyebar. Surel tersebut hanyalah hoax.
b) Sejarah pengamatan
Keberadaan Mars di langit malam
telah dicatat oleh astronom Mesir. Pada tahun 1534 SM, mereka telah memahami
gerak maju mundur planet tersebut. Sementara itu astronom Babilonia telah
mencatat posisi dan perilaku planet Mars. Pada abad ke-4 SM, Aristoteles
mencatat bahwa Mars menghilang di belakang Bulan, sehingga menunjukkan bahwa planet
tersebut lebih jauh. Sastra dari Cina Kuno memastikan bahwa Mars telah dikenal
oleh astronom Cina sejak abad ke-4 SM. Pada abad ke-5 SM, teks astronomis India
Surya Siddhanta memperkirakan diameter Mars.
Selama abad ke-17, Tycho Brahe
mengukur paralaks diurnal Mars, yang selanjutnya digunakan Johannes Kepler
untuk menghitung jarak relatif ke planet tersebut. Saat teleskop sudah ada,
paralaks diurnal Mars diukur kembali untuk menentukan jarak Matahari-Bumi. Hal
tersebut pertama kali dilakukan oleh Giovanni Domenico Cassini pada tahun 1672.
Pengukuran paralaks awal terhambat oleh kualitas alat pengukuran. Pada tahun
1610, Mars diamati oleh Galileo Galilei, yang merupakan orang pertama yang
melihatnya lewat teleskop. Tokoh pertama yang menggambar peta Mars adalah
astronom Belanda Christiaan Huygens.
0 Komentar