MAKALAH GEOGRAFI LINGKUNGAN HIDUP
Materi Geografi
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah atas curahan rahmat dan karunia-Nya,
sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa beserta
keluarga. Amin
Adapun makalah Geografi
ini bertujuan untuk memenuhi tagihan tugas pada semester genap sebagai bahan
diskusi. Makalah kami ini berisi tentang pembahasan mengenai Lingkungan Hidup.
Kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada …………….selaku pembimbing
Geografi serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Semoga amal kebaikan
diterima Allah dan mendapatkan imbalan dari Nya. Dalam penyusunan makalah ini
penyusun menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penyusun mengharap
kritik dan saran untuk perbaikan dimasa mendatang.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Berdasarkan
kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dapat dikatakan bahwa
lingkungan merupakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan organism dalam melangsungkan kehidupanya. Dengan kata lain
lingkungan hidup merupakan komponen yang berada disekitar individu yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang bersangkutan.
Oleh
karena itu lingkungan hidup berperan penting dalam kehidupan manusia dimuka
bumi. Akhir-akhir ini terjadi banyak kerusakan lingkungan hidup yang sebagian
besar disebabkan oleh tingkah laku manusia itu sendiri. Manusia tanpa berfikir
panjang melakukan kegiatan yang pada akhirnya merusak kelestarian lingkungan.
Ada berbagi bentuk kerusakan di muka bumi ini, Kesadaran manusia sangat
diperlukan, hubungan antara manusia dengan lingkungan harus terjaga dengan baik
agar kelestarian lingkungan hidup tetap dapat seimbang.
Untuk dapat memahami
lebih jauh tentang berbagai macam kerusakan lingkungan dan beberapa faktir
penyebabnya maka pada makalah ini akan dijelaskan ulasan mengenai kerusakan
lingkungan dan factor penyebabnya.
B.
Tujuan
Makalah
ini bertujuan agar siswa-siswi kelas XI mengetahui dan lebih memahami mengenai
lingkungan hidup khusunya mengenai kerusakan lingkungan dan faktor penyebabnya.
C.
Rumusan Masalah
1.
Ada berapa jenis kerusakan
lingkungan hidup berdasarkan penyebabnya? , Sebutkan!
2.
Sebutkan dan jelaskan
bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup?
3.
Apa saja factor yang
menyebabkan timbulnya kerusakan lingkungan hidup?
D.
Manfaat
1.
Siswa dapat mengetahui
bentuk-bentuk kerusakan lingkungan dan factor penyebabnya
2.
Dapat lebih mencintai dan
melestarikan lingkungan hidup
3.
Dapat Membantu pelestarian
lingkungan
4.
Dapat membantu antar sesama
korban dari kerusakn lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
Lingkungan hidup Berkaitan dengan Pembangunan Berkelanjutan
1.
Pengertian lingkungan Hidup
Lingkungan
hidup (biasa disebut lingkungan saja) merupakan ruang dengan segala isinya yang
mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan manusia. Manusia secara langsung mampu
mengubah lingkungan hidup sesuai keinginan mereka dengan akal yang dimiliki.
Namun lingkungan juga dapat berpengaruh langsung bagi manusia yang
bersangkutan.
Manusia hidup di bumi
tidak sendirian, melainkan bersama makhluk hidup lain yaitu hewan dan tumbuhan
dimana antara manusia dan makhluk hidup lain memiliki kaitan yang erat. Hidup
manusia terkait erat dengan mereka. Selain makhluk hidup, di sekeliling kita
juga terdapat benda mati, seperti tanah, air, udara, dan sebagainya yang
menjadi tumpuan hidup kita semua. Lingkungan hidup adalah kesuluruhan unsure
atau komponen yang berada di sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan individu yang bersangkutan.
2.
Unsur-unsur Lingkungan
Hidup
1)
Unsur Abiotik (fisik)
Unsur
yang terdapat dalam lingkungan fisik antara lain tanah, air, udara, Klembapan,
sinar matahri, dan senyawa kimia. Dan berfungsi sebagai media berlangsungnya
kehidupan.
2)
Unsur Bioik (Hayati)
Unsur
hayati dalam lingkungan hidup terdiri dari semua makhluk hidup yang ada dibumi.
3)
Unsur Budaya
Merupakan
abstraksi yang berwujud nilai, norma, gagasan, dan konsep dalam memahami dan
menginterpretasikan lingkungan.
3.
Manfaat Lingkungan hidup
Bagi Kehidupan
Beberapa manfaat
lingkungan bagi manusia antara lain :
·
Tempat berpijak dan
beraktifitas
·
Tanah digunakan sebagai
lahan pertanian
·
Komponen hewan sebagai
sumber makanan bagi manusia
·
Jasad renik berperan
penting dalam penguraian sisa jasad hidup yang telah mati
·
Air merupakan kebutuhan
penting bagi manusia.
4.
Hakikat Pembangunan di
Indonesia
Pembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan
manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam yang harus dilandasi wawasan
lingkungan. Agar keberadaan lingkungan hidup tetap terjaga.
Hakikat atau pokok-pokok
arahan kebijaksanaan di bidang suber alam dan lingkungan hidup dalam
pembangunan berwawasan lingkungan sebagai berikut :
·
Investarisasi SDA
·
Pemanfaatan teknologi yang
memadai
·
Menilai dampak terhadap
lingkungan
·
Rehabilitasi SDA
·
Pendayagunaan wilayah dengan
tidak merusak lingkungan hidup.
5.
Upaya-Upaya Pokok
Pembangunan di Indonesia
Berikut ini upaya
pemerintah meratakan pembangunan :
·
Stabilitas Nasional
·
Pertumbuhan di bidang
ekonomi
·
Pemerataan pendapatan
·
Pembangunan pertanian sebagai
landasan pembangunan Nasional
6.
Pembangunan Berwawasan
Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan
Adalah
pembangunan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan manusia dengan
cara menyerasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk
menopangnya.
Sumber daya yang
mendukung pembangunan :
·
Sumber daya alam : air,
tanah, udara, hutan, hewan
·
Sumber daya manusia
·
Ilmu pengetahuan dan
teknologi
Ciri-ciri Pembangunan
Berkelanjutan :
·
Dilakukan dengan
perencanaan yang matang
·
Memerhatikan daya dukung
lingkungan
·
Meminimalisasi dampak
pencemaran
·
Melibatkan pertisipasi
warga
Pelestarian Lingkungan
Hidup Dalam kaitannya Dengan Pembangunan Berkelanjutan
1.
Kualitas Lingkungan Hidup
Kualitas lingkungan hidup
dapat dibedakan berdsarkan karakteristik , antara lain :
a.
Lingkungan Biosfik
(komponen biotik dan abiotik)
b.
Lingkungan Sosial ekonomi
(hubungan dengan sesama)
c.
Lingkungan Budaya (segala
materi atau non materi yang dihasilkan oleh aktivitas manusia)
2.
Bentuk-Bentuk Kerusakan
Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya
1)
Kerusakan Lingkungan Akibat
Proses Alam
Kerusakan
lingkungan hidup oleh alam terjadi karena adanya gejala atau peristiwa alam
yang terjadi secara hebat sehingga memengaruhi keseimbangan lingkungan hidup.
Peristiwa-peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan, antara
lain meliputi hal-hal berikut ini.
Ø Letusan Gunung Api
Letusan
gunung api dapat menyemburkan lava, lahar, material-material padat berbagai
bentuk dan ukuran, uap panas, serta debu-debu vulkanis. Selain itu, letusan
gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan
gempa vulkanik. Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua bentuk
kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat menghanyutkan
lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap belerang yang keluar
dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena dapat meningkatkan
kadar asam air dan tanah.
Debu-debu
vulkanis sangat berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya manusia
dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar silika (Si)
yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang menempel di dedaunan
tidak dapat hilang dengan sendirinya.
Hal
ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga lambat laun
akan mati. Dampak letusan gunung memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat
kembali normal. Lama tidaknya waktu untuk kembali ke kondisi normal tergantung
pada kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Akan tetapi,
setelah kembali ke kondisi normal, maka daerah tersebut akan menjadi daerah
yang subur karena mengalami proses peremajaan tanah.
Ø Gempa Bumi
Gempa
bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen. Semakin
besar kekuatan gempa, maka akan
menimbulkan kerusakan yang semakin parah di muka bumi. Gempa bumi
menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak,
aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah
tanah rusak, dan sebagainya.
Jika
kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan menimbulkan tsunami, yaitu arus
gelombang pasang air laut yang menghempas daratan dengan kecepatan yang sangat
tinggi. Masih ingatkah kalian dengan peristiwa tsunami di Nanggroe Aceh
Darussalam di penghujung tahun 2004 yang lalu? Contoh peristiwa gempa bumi yang
pernah terjadi di Indonesia antara lain gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26
Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter.
Peristiwa
tersebut merupakan gempa paling dasyat yang menelan korban diperkirakan lebih
dari 100.000 jiwa. Gempa bumi juga pernah melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah
pada bulan Mei 2006 dengan kekuatan 5,9 skala richter.
Ø Banjir
Banjir
merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang unik. Dikatakan unik karena
banjir dapat terjadi karena murni gejala alam dan dapat juga karena dampak dari
ulah manusia sendiri. Banjir dikatakan sebagai gejala alam murni jika kondisi alam
memang memengaruhi terjadinya banjir, misalnya hujan yang turun terus menerus,
terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di lembah-lembah sungai.
Selain
itu, banjir dapat juga disebabkan karena ulah manusia, misalnya karena
penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran
air, ataupun karena rusaknya dam atau pintu pengendali aliran air. Kerugian
yang ditimbulkan akibat banjir, antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah
yang subur karena tererosi aliran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai
bangunan hasil budidaya manusia.
Bencana
banjir merupakan salah satu bencana alam yang hampir setiap musim penghujan
melanda di beberapa wilayah di Indonesia. Contoh daerah di Indonesia yang
sering dilanda banjir adalah Jakarta. Selain itu beberapa daerah di Jawa Tengah
dan Jawa Timur pada awal tahun 2008 juga dilanda banjir akibat meluapnya DAS
Bengawan Solo.
Ø Tanah anah Longsor
Karakteristik
tanah longsor hampir sama dengan karakteristik banjir. Bencana alam ini dapat
terjadi karena proses alam ataupun karena dampak kecerobohan manusia. Bencana
alam ini dapat merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman,
sarana dan prasarana penduduk serta berbagai bangunan lainnya. Peristiwa tanah
longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang memiliki topografi
agak miring atau berlereng curam. Sebagai contoh, peristiwa tanah longsor
pernah melanda daerah Karanganyar (Jawa Tengah) pada bulan Desember 2007
Ø Badai/Angin Topan
Angin
topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang sangat mencolok di suatu
daerah sehingga menyebabkan angin bertiup lebih kencang. Di beberapa belahan
dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin. Bencana alam ini pada umumnya
merusakkan berbagai tumbuhan, memorakporandakan berbagai bangunan, sarana
infrastruktur dan dapat membahayakan penerbangan. Badai atau angin topan sering
melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk Indonesia. Beberapa daerah di
Indonesia pernah dilanda gejala alam ini. Salah satu contoh adalah angin topan
yang melanda beberapa daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Ø Kemarau Panjang
Bencana
alam ini merupakan kebalikan dari bencana banjir. Bencana ini terjadi karena
adanya penyimpangan iklim yang terjadi di suatu daerah sehingga musim kemarau
terjadi lebih lama dari biasanya. Bencana ini menimbulkan berbagai kerugian, seperti
mengeringnya sungai dan sumber-sumber air, munculnya titik-titik api penyebab
kebakaran hutan, dan menggagalkan berbagai upaya pertanian yang diusahakan
penduduk.
2)
Kerusakan Lingkungan Hidup
karena Aktivitas Manusia
Dalam memanfaatkan alam, manusia
terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Beberapa bentuk
kerusakan lingkungan yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia, antara lain,
meliputi hal-hal berikut ini.
Ø Pencemaran Lingkungan
Pencemaran
disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar
(polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar
tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam
pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu
pencemaran udara, pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran suara.
Pencemaran udara yang ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan
oleh asap sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu
bara) yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan
mesin-mesin pesawat terbang atau roket.
Dampak
yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar oksigen
(O2) di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air
hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan mencemari air, tanah,
atau tumbuhan. Pencemaran tanah disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah
anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah.
Pencemaran
tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang
digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah kelebihan zat-zat
tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman. Dampak rusaknya
ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga
lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah
atau dimanfaatkan.
Pencemaran
air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam
air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya,
selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat
menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air
adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya
air tanah, air permukaan, dan air laut. Pencemaran suara adalah tingkat
kebisingan yang sangat mengganggu kehidupan manusia, yaitu suara yang memiliki
kekuatan > 80 desibel.
Pencemaran
suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin kereta api, mesin
jet pesawat, mesin-mesin pabrik, dan instrumen musik. Dampak pencemaran suara
menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain,
meningkatkan detak jantung, penurunan pendengaran karena kebisingan (noise
induced hearing damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan darah, dan dapat
menimbulkan stres.
Ø Degradasi Lahan
Degradasi
lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap kehidupan.
Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan
oleh manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi
lahan, misalnya lahan kritis, kerusakan ekosistem laut, dan kerusakan hutan.
ü
Lahan kritis dapat terjadi
karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi penambangan yang
besar-besaran.
ü
Rusaknya ekosistem laut
terjadi karena bentuk eksploitasi hasil-hasil laut secara besar-besaran,
misalnya menangkap ikan dengan menggunakan jala pukat, penggunaan bom, atau
menggunakan racun untuk menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya terumbu
karang berarti rusaknya habitat ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut
lain di suatu daerah dapat berkurang.
ü Kerusakan hutan pada umumnya terjadi karena ulah manusia, antara
lain, karena penebangan pohon secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan
praktik peladangan berpindah. Kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan hutan,
misalnya punahnya habitat hewan dan tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat
menimbulkan bahaya banjir dan tanah longsor.
FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN
LINGKUNGAN
Ada beberapa faktor
penyebab kerusakan lingkungan, antara lain
1)
pertambahan penduduk yang
pesat, sehingga telah menyebabkan tekanan yang sangat berat terhadap
pemanfaatan keanekaragaman hayati. Misalnya, timbulnya eksploitasi terhadap
sumberdaya alam hayati yang berlebihan,
2)
perkembangan teknologi yang
pesat, sehingga kemampuan orang untuk mengeksploitasi keanekaragaman hayati
secara berlebihan semakin mudah dilakukan,
3)
makin meningkatnya penduduk
lokal terlibat dalam ekonomi pasar kapitalis, sehingga menyebabkan eksploitasi
keanekaragaman hayati secara berlebihan,
4)
kebijakan dan pengelolaan
keanekaragaman hayati yang sangat sentralistik dan bersifat kapitalis dan tidak
tepat guna, dan
5)
berubahnya sistem nilai
budaya masyarakat dalam memperlakukan keanekaragaman hayati sekitarnya.
Misalnya, punahnya
sifat-sifat kearifan penduduk local terhadap lingkungan hidup sekitarnya. Oleh
karena itu, pengelolaan keanekaragaman hayati yang holistik, berkelanjutan dan
berkeadilan sosial bagi segenap warga masyarakat, sungguh diperlukan untuk
mempertahankan kelestarian keanekaragaman hayati.
3.
Upaya Pelestarian Lingkungan
Hidup
Usaha-usaha
pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia.
Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan
tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah
mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum bagi
aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan
hidup.
A.
Upaya Yang dilakukan Pemerintah:
ü
Undang-Undang Nomor 4 Tahun
1982 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
ü
Surat Keputusan Menteri
Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri.
ü
Peraturan Pemerintah (PP)
Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup.
ü Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991.
B.
Upaya yang dilakukan oleh
masyarakat bersama pemerintah:
ü
Pelestarian tanah(tanah
datar/tanah miring)
ü
Pelestarian udara
ü
Pelestarian hutan
ü
Pelestarian laut dan Pantai
ü Pelestarian Flora dan fauna
4.
Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan
adalah upaya untuk meningkatkan kualitas hidup secara bertahap dengan
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara bijaksana.
Ciri-ciri Pembangunan
berwawasan lingkungan:
a.
Menjamin pemerataan dan
keadilan
b.
Menghargai keanekaragaman
hayati
c.
Menggunakana pendekatan
integritif
d.
Menggunakan jangka panjang
5.
Analisi Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL)
AMDAL
adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak pentingnya suatu
lingkungan yang direncanakan.
AMDAL dilakukan karena :
·
Dilakukan untuk proyek yang
akan dibangun karena undang-undang pemerintah menghendaki demikian
·
Agar kualitas lingkungan
tidak rusak karena proyek pembangunan
·
Yang bertanggung jawab
melaksanakn AMDAL adalah pemilik proyek atau dapat menyerahkan pelaksanaan
kepada konsultan swasta atau pihak lain atas dasar pemerintah.
Peran
AMDAL dalam pengelolaan lingkungan adalah sebagai pendugaan dampak lingkungan
yang akan terjadi akibat pelaksanaan proyek pembangunan yang akan dilakukan.
Peran AMDAL bagi pengambi
keputusan adalah menghindarkan akibat-akibat yang merugikan dan tidak
diinginkan, yaitu terjadinya dampak negative dari proyek pembangunan pada
lingkungan hidup.
Kegunaan AMDAL bagi
berbagai pihak :
·
Kegunaan bagi pemerintah
·
Kegunaan bagi Pemilik
proyek
·
Kegunaan bagi Pemilik modal
·
Kegunaan bagi Masyarakat
·
Kegunaan lainnya.
6.
Identifikasi Wilayah Yang
Dikonservasi
Konserfasi
adalah Upaya Pelestarian Lingkungan, dengan tetap mempertahankankeberadaan
setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan.
Tujuan dari kegiatan
Konservasi antara lain :
·
Melindungi dan memilihara
tempat yang berharga
·
Penggunaan kembali bangunan
lama agar tidak terlantar
·
Melindungi benda-benda
cagar budaya
·
Melindungi benda-benda
peninggalan sejarah dan purbakala.
Fungsi daerah Konservasi antara lain :
·
Cagar alam (tumbuhan)
·
Suaka margasatwa (hewan)
·Hal-hal yang perlu
dikonserfasi dengan baik :
·
Pengawetan jenis hewan dan
tumbuhan
·
Pemanfaatan secara lestari
·
Pemanfaatan tumbuhan dan
satwa liar
·
Pelestarian kekayaan alam.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
penyebabnya ada 2 jenis kerusakan alam yaitu kerusakan akibat proses alam dan
akibat aktivitas manusia. Kerusakan karena proses alam yaitu gempa bumi,
banjir, tanah longsor, badai, kemarau panjang, Sedangkan kerusakan akibat
aktivitas manusia yaitu pencemaran lingkungan dan degradasi lahan. Beberapa
factor penybab kerusakan lingkungan antara lain pertambahan penduduk yang
pesat, perkembangan teknologi yang pesat, makin meningkatnya penduduk lokal
terlibat dalam ekonomi pasar kapitalis, kebijakan dan pengelolaan
keanekaragaman hayati yang sangat sentralistik dan bersifat kapitalis,
berubahnya sistem nilai budaya masyarakat dalam memperlakukan keanekaragaman
hayati sekitarnya.
B.
Saran
Makhluk
hidup harus dapat melerasikan lingkungan hidup agar lingkungan hidup tetap
lestari dan terjaga. Sehingga organisme di muka bumi dapat hidup dengan baik
begitu pula dengan manusia. Agar tidak timbul kerusakan lingkungan maka perlu
mengetahui factor penyebabnya sehingga dapt melakukan penj\cegahanya dengan
baik dan bijaksana.
DAFTAR PUSTAKA
Indra Maulana. 2011. Buku
Kerja Siswa. Surakarta. Suara Media Sejahtera
Wardiyatmoko. 2006.
Geografi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta. Erlangga
https://edward-jz.blogspot.sg/2013/08/makalah-geografi-lingkungan-hidup.html
0 Komentar