PARAGRAF
MAKALAH BAHASA INDONESIA
“ PARAGRAF ”
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan hidayah-nya
sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “ PARAGRAF “
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kehidupan yang layak dan sejahtera
merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka
selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak
semestinya dan bisa berakibat buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat
Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam
kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt
atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman kegelapan ke
zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai
pihak-pihak yang telah membantu saya memberikan referensi dalam pembuatan
makalah ini. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan besar
dalam pembuatan makalah ini.
Saya dapat
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh
karena itu saya sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah
ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
DAFTAR
ISI
Kata pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Struktur
Paragraf
B. Syarat-Syarat
Paragraf
C. Macam-Macam
Paragraf
1)
Macam-macam paragraf berdasarkan tujuannya
2)
Macam-macam paragraf berdasarkan letak kalimat
utama
3)
Macam-macam paragraf berdasarkan isi
D. Unsur-Unsur
Paragraf
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.
Umumnya kesulitan
pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat
dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat.
Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam
kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah
karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh
penulis dalam karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu
bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu
diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat
dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan
tunggal paragraf.
Dalam
kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat,
dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea
semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang
kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang
dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang
lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf
sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang
sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan
menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
B.
Rumusan Masalah
1) Apa
pengertian paragraf.?
2) Bagaimana
struktur paragraf.?
3) Apa
saja unsur-unsur paragraf.?
4) Ada
berapa unsur paragraf.?
C.
Tujuan
Untuk mengetahui pengertian serta struktur dan unsur di dalam
paragraf
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Struktur Paragraf
Paragraf terdiri
atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat
pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok
alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk
menjelaskan atau mendukung ide utama.
Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut
:
1.
Posisi Paragraf
Sebuah karangan
dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang mengandung kebulatan
ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf.
Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur pembangun anak
bab, atau secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat
dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan, sebab di bawah
paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu mengungkapkan gagasan
secura utuh dan lengkap.
2.
Batasan Paragraf
Pengertian paragraf ini ada
beberapa pendapat, antara lain :
a) Kamus
Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan
(biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
b) The
Jiang Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di
bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.
3.
Kegunaan Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan
segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki
beberapa kegunaan, sebagai berikut:
a) Sebagai
penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
b) Alat
untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
c) Penanda
bahwa pikiran baru dimulai,
d) Alat
bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
e) Dalam
rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi,
dan penutup.
4.
Unsur-Unsur Paragraf
Ialah beberapa
unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis
dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
a) transisi,
b) kalimat
topik,
c) kalimat
pengem-bang, dan
d) kalimat
penegas.
Keempat unsur ini
tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu paragraf atau
topik paragraf mengandung dua unsur
wajib (katimat topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat
unsur.
5.
Struktur Paragraf
Mendapatkan
banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur paragraf
dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
a) Paragraf
terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas.
b) Paragraf
terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan
kalimat penegas.
c) Parazraf
terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
d) Paragraf
terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
e) Paragraf
terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
f) Paragraf
terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
g) Paragraf
terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.
B.
Syarat-Syarat Paragraf
1.
Kesatuan
Kesatuan paragraf
ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama menyatakan
suatu hal atau suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan
bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.
2.
Kepaduan
Kepaduan (koherensi)
adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang
membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal
balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah
dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal,
seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan
kesejajaran(paralelisme).
3.
Kelengkapan
Ialah suatu
paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang
kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf
yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan
pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.
4.
Panjang Paragraf
Panjang paragraf
dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu
Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkar, 4 hal :
·
Penyusunan kalimat topik,
·
Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
·
Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat,
dan
·
Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan
alat-alat lain di dalam paragraf.
5.
Pola Sususnan Paragraf
Rangkaian
pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan
yang satu disusun oleh pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara
logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf
sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan
yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah. antara lain :
a)
pola runtunan waktu,
b)
pola uraian sebab akibat,
c)
pola perbandingan dan pertentangan,
d)
pola analogi,
e)
pola daftar, dan
f)
pola lain.
Ada tiga teknik pengembangan
paragraf :
a)
Secara alami
Pengembangan
paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan ruang
merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya
dalam suatu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan
tedadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
b)
Klimaks dan Antiklimaks
Pengembangan
paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa
posisi yang tertinggi atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu
diletakkan pads bagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis
mengawali rangkaian dengan posisi paling menonjol kemudian makin lama makin
tidak menonjol disebut antiklimaks.
c)
Umum Khusus dan Khusus Umum
Dalam bentuk Umum
ke Khuss utama diletakkan di awal paragraf, disebut paragraf deduktif. Dalam
bentuk khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut
paragraf induktif.
C.
Macam-Macam Paragraf
1.
Eksposisi
Berisi uraian
atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang
daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai
impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli
sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini
melejit sehingga harganya meningkat.
2.
Argumentasi
Bertujuan
membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai
alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak
Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian
pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992)
bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk
mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak
kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah
di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan
keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan
orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat
di mana-mana.
3.
Deskripsi
Berisi gambaran
mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa
atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap
Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di
hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya
hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu
dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang
bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak
sempurna.
4.
Persuasi
Karangan ini
bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap
bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai
cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya
adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya,
mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama
anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling
mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana
kemanusian dan saling mencintai.
5.
Narasi
Karangan ini
berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita.
Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy
tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah.
Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan
kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan
hanya ada dia.
a)
Macam-macam paragraf berdasarkan tujuannya
1.
Paragraf pembuka
Paragraf pembuka
biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran
pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka :
Pemuli baru saja
usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur
karena pemilu berjalan lancer seperti yang diharapkan. Namun, tidak demikian
yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka
mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau makan.
2.
Paragraf penghubung
Paragraf
penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara
fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat
paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam
karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis,
paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis.
Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf
disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada
paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.
3.
Paragraf penutup
Paragraf penutup
biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk
eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh paragraf penutup :
Demikian proposal
yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan
YME serta bermanfaat bagi sesame. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.
b)
Macam-macam paragraf berdasarkan letak kalimat
utama
1.
Paragraf deduktif
Paragraf deduktif
ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan
pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya sulit
untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus
disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia
memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.
2.
Paragraf induktif
Paragraf induktif
ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan
uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang
menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa,
sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi
tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif
dan efisien.
3.
Paragraf campuran
Paragraf campuran
ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat
utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan
sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun
yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana
komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia
tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
c)
Macam-macam paragraf berdasarkan isi
1.
Paragraf deskripsi
Paragraf
deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan
tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk
melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf deskripsi :
Dari balik tirai
hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti perawan
mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup
adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang
yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang
melenggang tenang dan penuh pesona.
2.
Paragraf proses
Paragraf proses
ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat
dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau
proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
3.
Paragraf efektif
Paragraf efektif
adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas
satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada
kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.
D.
UNSUR-UNSUR PARAGRAF
Dalam pembuatan
suatu paragraf harus memiliki unsur unsur pembangun paragraf agar paragraf atau
alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya Topik atau tema atau gagasan
utama atau gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting
dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu
paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut
tidak keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
Kalimat utama
atau pikiran utama, merupakan dasar dari pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama merupakan
kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di
awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf. Berdasarkan
penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi beberapa jenis
yaitu:
a)
Deduktif : kalimat utama diletakan
di awal alinea
b)
Induktif : kalimat utama
diletakan di akhir anilea
c)
Variatif : kalimat utama
diletakan di awal dan diulang pada akhir alinea
d)
Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam
seluruh alinea
Kalimat
penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama.
Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisisi gagasan penjelas. Judul
(kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
a)
Provokatif (menarik)
b)
Berbentuk frase
c)
Relevan (sesuai dengan isi)
d)
Logis
e)
Spesifik
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Paragraf atau alinea adalah suatu
bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu
diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat
dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan
tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya
kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan
hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam
itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal
jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam
tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas
dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah
memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja
hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf,
tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
Paragraf dibagi menjadi 3,yaitu:
a)
Deduktif : kalimat utama diletakan
di awal alinea
b)
Induktif : kalimat utama
diletakan di akhir anilea
c)
Variatif : kalimat utama
diletakan di awal dan diulang pada akhir alinea
d)
Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh
alinea
B.
Saran
Makalah ini jauh dari kata sempurna. Jadi,
di harapkan untuk pembimbinguntuk memberi kritik dan saran untuk di jadikan
sebuah arahan agar makalah ini bisa di perbaiki untuk tidak terulang kembali
untuk masa yang akan datang. Dan terima kasih search angine google telah
memebrikan saya kesempatan untuk mempostingkan ini agar bisa bermanfaat kepada
yang membutuhkan tugas sekolah.
Sumber: http://guntur66studentsitegunadarma.blogspot.sg
Editor: MID group
0 Komentar